Selasa, 03 Mei 2011

PEMECAH GELOMBANG (BAG_5)

PEMECAH GELOMBANG
Pemecah gelombang adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang.
Bangunan ini memisahkan daerah perairan dari laut bebas, sehingga perairan pelabuhan tidak banyak dipengaruhi oleh gelombang besar di laut.
Tujuan utama pemecah gelombang adalah untuk melindungi kolam pelabuhan terhadap gangguan gelombang.
Ada beberapa macam pemecah gelombang ditinjau dari bentuknya:
1. Pemecah gelombang sisi miring -> dasar laut di pantai perairan kebanyakan dari tanah lunak, di mana    daya dukung tanah kecil; batu alam sebagai bahan utama banyak tersedia
2. Pemecah gelombang sisi tegak -> daya dukung tanah besar; kedalaman air besar; ditempatkan di laut dengan kedalaman yang lebih besar dari tinggi gelombang; dasar laut terdiri dari tanah lunak yang sangat tebal
3. Pemecah gelombang campuran -> di laut yang sangat dalam; kedalaman air sangat besar dan tanah dasar tidak mampu menahan beban

Tipe pemecah gelombang yang digunakan biasanya ditentukan oleh:
1. Ketersediaan material di atau dekat lokasi pekerjaan
2. Kondisi dasar laut
3. Kedalaman air
4. Fungsi pelabuhan
5. Ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan

Pemecah gelombang bisa dibuat dari:
1. Tumpukan batu alam
2. Blok beton
3. Gabungan antara batu pecah dan blok beton
4. batu buatan dari beton dengan bentuk khusus
5. Beton massa
6. Turap baja atau beton

ALUR PELAYARAN (BAG_4)

ALUR PELAYARAN
Kedalaman Alur
Kedalaman air total ditentukan oleh berbagai faktor:
1. Sarat kapal
2. Gerak vertikal kapal karena gelombang dan pertambahan sarat kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal
3. Ruang kebebasan bersih
4. Ketelitian pengukuran
5. Pengendapan sedimen antara dua pengerukan
6. Toleransi pengerukan


Gerak Kapal karena Pengaruh Gelombang:
1. Heaving (angkatan)
2. Pitching (anggukan)
3. Rolling (oleng)
4. Swaying (goyangan)
5. Surging (sentakan)
6. Yawing (oleng ke samping)


Lebar Alur
Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Lebar, kecepatan dan gerakan kapal
2. Traffik kapal, alur direncanakan untuk satu atau dua jalur
3. Kedalaman alur
4. Alur sempit atau lebar
5. Stabilitas tebing alur
6. Angin, gelombang dan arus melintang dalam alur

Pada alur untuk satu jalaur (tidak ada simpangan), lebar alur adalah tiga sampai empat kali lebar kapal.
Jika kapal boleh bersimpangan, lebar alur adalah enam sampai tujuh kali lebar kapal.


Layout Alur Pelayaran
Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan trase alur pelayaran:
1. Kondisi tanah dasar laut
2. Kondisi pelayaran (angin, arus dan gelombang)
3. Peralatan bantu (lampu-lampu dan radar)
4. Pertimbangan ekonomis

Ketentuan yang perlu diperhatikan dalam merencanakan trase alur pelayaran:
1. Sedapat mungkin trase alur harus mengikuti garis lurus
2. Satu garis lengkung akan lebih baik daripada sederetan belokan kecil dengan interval pendek
3. Garis lurus yang menghubungkan dua kurva lengkung harus mempunyai panjang minimum 10 kali panjang kapal terbesar
4. Sedapat mungkin alur tersebut harus mengikuti arah arus dominan, untuk memperkecil alur melintang
5. Jika  mungkin, pada waktu kapal terbesar masuk pada air pasang, arus berlawanan dengan arah kapal yang datang
6. Gerakan kapal akan sulit apabila dipengaruhi oleh arus atau angin melintang
7. Pada setiap alur terdapat yang disebut titik tidak boleh kembali di mana kapal tidak boleh berhenti atau berputar dan mulai dari titik tersebut kapal-kapal diharuskan melanjutkan sampai ke pelabuhan


Kolam Pelabuhan
Ketenangan di pelabuhan
Kolam pelabuhan harus cukup tenang, baik dalam kondisi biasa maupun badai

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons