Rabu, 15 Mei 2013

Wind Rose (Diagram Mawar Angin)

Wind Rose atau biasanya lebih dikenal dengan diagram mawar angin pengolahan dan penyajian data angin dalam bentuk tabel (ringkasan ) atau diagram. Jumlah data angin seperti yang ditunjukkan dalam tabel diatas hanya beberapa hari saja apabila pengamatan dilakukan untuk beberapa tahun adalah sangat besar. Berikut ini tabel dan gambar wind rose bulan april 2005.

Wind Rose/ Mawar Angin sungai mireng pada bulan april 2005


               Dengan table atau mawar angin tersebut maka karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat. Tabel dan gambar tersebut menunjukkan persentasi kejadian angin dengan kecepatan tertentu dari berbagai arah dalam periode waktu pencatatan. Dalam gambar tersebut garis-garis radial adalah arah angina dan tiap lingkaran menunjukkan persentasi kejadian angin dalam periode waktu pengukuran.

CARA PENINJAUAN PERENCANAAN PELABUHAN

         Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh.
          Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang Oseanografi, maka keperluan akan pelabuhan itu sendiri sangatlah penting. Berikut merupakan hal-hal yang perlu dilakukan dalam merencanakan suatu Pelabuhan.

Layout Typical Pelabuhan

Kebutuhan akan pelabuhan timbul untuk memenuhi:
  • Pertimbangan politik
  • Peningkatan kegiatan ekonomi, perdagangan
  • Pendukung kelancaran produksi perusahaan/Pabrik

Persyaratan Pelabuhan
  • Harus ada hubungan yang mudah antara transportasi air dan darat
  • Lokasi yang mempunyai daerah belakang (daerah pengaruh) subur dengan populasi penduduk cukup banyak
  • Kedalaman air dan lebar alur yang cukup
  • Kapal bisa membuang sauh selama menunggu untuk merapat ke dermaga guna bongkar muat barang/mengisibahanbakar
  • Harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang
  • Harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal

Perlengkapan Pelabuhan
  • Pemecah gelombang
  • Alat pelayaran
  • Kolam pelabuhan
  • Dermaga
  • Alat penambat
  • Gudang lini I dan lapangan terbuka
  • Gedung terminal untuk keperluan administrasi
  • Fasilitas bahan bakar untuk kapal
  • Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lainnya
  • Peralatan bongkar muat barang
  • Fasilitas lain


Pemilihan Lokasi Pelabuhan
  • Aksesibilitas
  • Daerah pengaruh
  • Ketersediaan lahan
  • Kondisi oceanografi
  • Fasilitas pendukung

Kelayakan Pelabuhan

  • Biaya pembangunan dan perawatan bangunan pelabuhan termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan
  • Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam pelabuhan
  • Penghasilan dari pelabuhan untuk dapat mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan dan biaya operasional dan pemeliharaan pelabuhan
  • Manfaat dari pelabuhan tersebut terhadap perkembangan daerah pengaruh

Membuat kontur dari data koordinat Excel menggunakan Aplikasi Surfer

Sebelum melakukan proses penggambaran kontur secara digital ini, terlebih dulu yang dipersiapkan adalah:
 
1.Data Koordinat dalam format excel (*.xls) berupa titik x,y dan z
data koordinat dalam excel
2. Komputer/Laptop yang mempunyai spesifikasi grafis cukup
3. Software Surfer yang telah terinstal pada Komputer/Laptop tersebut. pada tuturial singkat ini saya menggunakan Software Surfer 8.0 (bisa didownload di http://www.goldensoftware.com/)
4. Segelas Sanger panas + Sepiring Nasgor :)


Langsung saja kita mulai tahapan gak jelas ini, yang pertama buka software Surfer yang telah terinstal sebelumnya. 
-pilih new > "plot document" dari menu bar
tampilan jendela kerja surfer
 -lalu pada menu bar pilih "grid" > "data"

 -pilih file excel data koordinat yang telah disiapkan sebelumnya

-pastikan kolom X, Y, dan Z sudah sesuai dengan kolom X, Y, Z pada excel
-pilih OK, maka akan ada notifikasi bahwa file grid telah berhasil dibuat 
 -Kembali pada menu bar pilih "Map" > "Contour Map" > "New Contour Map" maka akan muncul jendela untuk membuka file grid yang telah dibuat sebelumnya
- Arahkan pada folder file grid yang telah dibuat sebelumnya lalu pilih file grid tersebut (*.grd)

-
gambar kontur yang telah jadi dari data koordinat excel
-Untuk mengubah interval kontur, klik pada muka peta yang diedit, klik kanan, pilih properties, atau bisa juga pada menu bar pilih "Edit" > "Properties", maka akan muncul jendela Contours Properties seperti ini

 -Pada bagian Interval isikan Interval Kontur yang diinginkan. Yang perlu diingat adalah interval kontur disesuaikan dengan skala peta yang akan diplot.
-selanjutnya lakukan proses layouting pada muka peta tersebut jika hendak mengeplotnya pada peta.
tampilan data wireframe (menu > map > wireframe...)

tampilan data surface (menu > map > surface...)
Cukup sekian dari saya, tentu saja tutorial singkat ini masih banyak kekurangan, silahkan ditambahkan. :)

cc : ndikarahman.blogspot.com

Selasa, 07 Mei 2013

Tugas surveyor pengukuran pada proyek gedung

      Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas dalam pembangunan proyek gedung, secara umum pekerjaan surveyor berhubungan dengan pengukuran bangunan. tugas ini bisa dikatakan sebagai kunci pembuka dalam pelaksanaan proyek karena aplikasi gambar rencana ke dalam dunia nyata akan sangat tergantung pada keahlian uitzet dalam menerjemahkan bentuk dan ukuran gambar kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan. disini kita bahas tugas surveyor dari awal sampai akhir proyek gedung.
 
Berikut merupakan beberapa tugas surveyor:
 
  1. Menentukan titik-titik batas araea proyek, ini diperlukan untuk pembuatan alur pagar proyek dan penentuan koordinat gedung.
  2. Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk diaplikasikan dilapangan.
  3. Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement, kesalahan dalam penentuan elevasi ini dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.
  4. Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.
  5. Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau plat lantai diatasnya.
  6. Marking atau menentukan as kolom gedung, pada pekerjaan ini menggunakan istilah pinjaman as 1 m untuk mengecek apakah pembesian dan bekisting kolom sudah terletak pada posisi yang benar.
  7. Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass atau benang ukur yang diberi bandul.
  8. Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton agar pas untuk menaruh balok dan plat lantai, kesalahan dalam pekerjaan ini dapat menyebabkan adanya bobok beton atau cor ulang untuk menambah ketinggia kolom.
  9. Pengecekan kedataran elevasi balok lantai agar sesuai dengan gambar rencana.
  10. Marking perletakan stek besi tulangan struktur diatasnya.
  11. Marking perletakan void dan lobang lift gedung agar berada tepat pada posisi rencana.
  12. Membuat as elevasi bangunan tiap lantai, dibuat dengan cara membuat garis pinjaman dengan ketinggian 1 m dari lantai gedung.
  13. Membuat dan Mengukur penurunan gedung setiap hari atau seminggu sekali untuk mengetahui apakah posisi gedung yang sudah dibangun berada pada kondisi aman.
  14. Marking posisi pekerjaan arsitektur seperti pemasangan dinding batu bata, pemasangan kepalaan keramik, penentuan posisi titik lampu, penentuan posisi sanitair toilet dll.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons