Selasa, 05 April 2011

ANGIN, PASANG-SURUT DAN GELOMBANG (BAG_3)

ANGIN, PASANG-SURUT DAN GELOMBANG

Angin sangat penting, karena angin menimbulkan arus dan gelombang dan angin dapat menimbulkan tekanan pada kapal dan bangunan pelabuhan.
Gelombang yang menyerang bangunan pantai akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan tersebut.
Pasang-surut adalah penting di dalam menentukan dimensi bangunan, seperti pemecah gelombang, dermaga, pelampung penambat, kedalaman alur dan perairan pelabuhan, dsb.


Tipe pasang-surut dalam satu hari menurut terjadinya
1. Pasang-surut harian ganda (semi diurnal tide): dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang-surut terjadi secara berurutan secara teratur.
2. Pasang-surut harian tunggal (diurnal tide): dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut.
3. Pasang-surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal): dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.
4. Pasang-surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal): dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda.


Pasang-surut purnama: pada setiap sekitar tanggal 1 dan 15 (bulan muda dan bulan purnama) posisi bumi-bulan-matahari kira-kira berada pada satu garis lurus, sehingga gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi saling memperkuat, di mana tinggi pasang-surut sangat besar dibanding pada hari-hari yang lain.
Pasang-surut perbani: pada sekitar tanggal 7 dan 21 di mana bulan dan matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi, maka gaya tarik bulan terhadap bumi saling mengurangi, di mana tinggi pasang-surut kecil dibanding dengan hari-hari lain.


Elevasi
1. Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL): air tertinggi pada saat pasang-surut purnama atau bulan mati.
2. Muka air rendah terendah (lowest low high level, LLWL): air terendah pada saat pasang-surut purnama atau bulan mati.
3. Muka air tinggi (high water level, HWL): muka air tertinggi yang dicapai pada saat air pasang dalam satu siklus pasang-surut.
4. Muka air rendah (low water level, LWL): kedudukan air terendah yang dicapai pada saat air surut dalam satu siklus pasang-surut.
5. Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL): rerata dari muka air tinggi selama periode 19 tahun.
6. Muka air rendah rerata (mean low water level, MLHL): rerata dari muka air rendah selama periode 19 tahun.
7. Muka air laut rerata (mean sea level, MSL): muka air rerata antara muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata.
8. Higher high water level: air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu hari, seperti dalam pasang-surut tipe campuran.
9. Lower low high water level: air terendah dari dua air rendah dalam satu hari.


Deformasi gelombang
1. Refraksi gelombang: terjadi karena adanya pengaruh perubahan kedalaman laut.
2. Difraksi gelombang: terjadi karena adanya suatu rintangan, seperti pemecah gelombang atau pulau.
3. Refleksi gelombang: terjadi karena mengenai atau membentur suatu bangunan, yang akan dipantulkan sebagian atau seluruhnya.
4. Gelombang pecah: terjadi karena menjalar dari tempat yang dalam menuju ke tempat yang makin lama makin dangkal, pada suatu lokasi tertentu.


L_0=1,56T^2
C=L/T
C_0=L_0/T
sin??a_1 ?=C_1/C_0   sin??a_0 ?
K_r=v(cos??a_0 ?/cos??a_1 ? )
K_s=v((n_0 L_0)/(n_1 L_1 ))
H_1=K_s K_r H_0
H_A=K^' H_p

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons