Minggu, 03 April 2011

KONSEP PENELITIAN (tekpen BAG_2)

Konsep penelitian
Riset: suatu perjalanan untuk mencari sesuatu, baik sesuatu itu dapat ditemukan atau tidak.
Yang dicari tergantung kepada pola dan teknik mencarinya, lokasi, subjek bahan investigasi dan analisa yang dilakukan.
Pengetahuan dan kemampuan dari si peneliti dan timnya sangat penting dalam menghasilkan hasil penemuan dan kesimpulan yang akan diambil.


Hakekat penelitian
Cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana adanya dan bukan seharusnya dengan tujuan dan kegunaan tertentu.


Metode penelitian
Dulu:
-Coba-coba (trial & error)
-Pengalaman (sendiri >, orang lain <)
-Naluri -> perkembangan lambat

Modern:
-Coba-coba (dioptimumkan)
-Pengalaman (sendiri < + orang lain >)
-Metode ilmiah (pendekatan sains) -> perkembangan cepat


Logika penelitian
Perbedaan metode ilmiah dengan cara lain, yaitu logika.
Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu proses penalaran berjalan baik, maka proses itu disebut bersifat logis.
Penelitian: proses penemuan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan oleh seorang manusia.
Logika penelitian: proses penalaran yang dilakukan oleh seorang peneliti, di mana proses itu sendiri terdiri dari beberapa tahapan yang terurut secara logis dalam bentuk rantai penalaran.


Tahapan logika penelitian
-Perumusan permasalahan penelitian.
-Perumusan kerangka teoritik.
-Penentuan metodologi penelitian.
-Analisis data.
-Penarikan kesimpulan.


Perumusan permasalahan
Ada yang berpendapat tujuan penelitian adalah mengumpulkan fakta atau menjelaskan realitas, karena fakta hanya bahan baku penting dalam penelitian ilmiah, akumulasi fakta tidak penting dan bukan tujuan suatu penelitian.
Realitas penting dalam penelitian, tetapi hanya menyediakan data-data yang diperlukan dalam penelitian.
Peneliti harus mampu menjelaskan pola, rasional atau teori yang mendasari kebenaran realitas tersebut.


Kebenaran
1. Kebenaran absolut
   Kebenaran yg ditetapkan oleh tuhan, karena sifat kemutlakan & kebenaran ini sudah begitu saja ada tidak perlu pembuktian/verifikasi & tidak bisa diperdebatkan keabsahannya, maka kebenaran jenis ini tidak bisa dijadikan obyek pencarian dlm penelitian ilmiah.

2. Kebenaran temporer
   Kebenaran yg keabsahannya tergantung pada kondisi & waktu, memiliki sifat kenisbian /kerelativan yg sangat tinggi dan sifat subyektif yg tinggi.
   Kebenaran temporer bukanlah obyek yg dikaji/yg dicari dalam penelitian ilmiah.

3. Kebenaran ilmiah
   Kebenaran yang ditemukan melalui suatu proses atau metode penalaran atau logika ilmiah, karena itu kunci dalam kebenaran ilmiah terletak pada metode penemuannya.
   Kebenaran ilmiah ini dipakai sebagai obyek pencarian dalam penelitian ilmiah.


Karakteristik kebenaran ilmiah
-kebenaran ilmiah dibangun di atas apa yang disebut sebagai struktur logis sains yang dalam bentuk konkritnya adalah logika penelitian.
-kebenaran ilmiah selalu siap untuk diuji kembali oleh siapapun yang berniat menguji keabsahan kebenaran itu.


Permasalahan penelitian
Hakikat permasalahan penelitian adalah kebenaran yang akan dicari, dijelaskan dan diteliti oleh seorang peneliti melalui penelitiannya.

Kriteria permasalahan penelitian
-Permasalahan penelitian hanya dan harus berhubungan dengan kebenaran ilmiah.
-Permasalahan penelitian mempunyai kaitan yang jelas dan kuat dengan hasil penelitian sebelumnya.
-Konsekuensi logis, permasalahan penelitian yang baik memiliki kadar orisinalitas yang tinggi.
-Permasalahan penelitian harus diformulasikan secara jelas.
-Secara teknis, permasalahan penelitian harus realistis dan layak dilaksanakan dalam jangkauan waktu, dana dan kompetensi yang dimiliki oleh peneliti.


Jenis penelitian
Dilihat dari manfaatnya:
1. Dasar riset
    Hanya untuk memahami suatu fenomena alam tanpa harus dibebani untuk memikirkan  manfaat langsung dari pemahaman tersebut.
2. Riset terapan
    Bertujuan untuk memahami sesuatu dengan tujuan lain yang lebih praktis, yaitu untuk memecahkan suatu masalah terhadap suatu persoalan yang bersifat praktis.

Dilihat dari orientasinya:
1. Permasalahan penelitian yang berorientasi pada pemahaman terhadap sesuatu hal tanpa harus berhubungan langsung dengan manfaat praktis.
2. Permasalahan penelitian yg berorientasi pada pemahaman terhadap sesuatu hal, tetapi berhubungan langsung dengan pemecahan masalah praktis yang sehari-hari dihadapi.


Kesalahan dalam perumusan masalah
1. Masalah terlampau luas.
2. Masalah terlampau sempit.
3. Masalah mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yg tak ilmiah.


Kerangka teoritik
Teori adalah sistem yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan cara merinci konstruk (yg membentuk fenomena) beserta hukum/aturan yang mengatur keterkaitan antara satu konstruk dengan lainnya.
Kerangka teoritik/kerangka berpikir adalah penjelasan rasional dan logis yang diberikan oleh seorang peneliti terhadap pokok/obyek penelitiannya.


Pembuatan kerangka teoritik
1. Penjelasan yang rasional & logis.
2. Dukungan data teoritis/empiris.
3. Variabel-variabel penelitian.
4. Keterkaiatan antara variabel-variabel.


Tujuan dan manfaat kerangka teoritik
1. Menjelaskan definisi operasional variabel penelitian.
2. Menjelaskan pola hubungan antara satu & lain variabel.
3. Menentukan metodologi penelitian secara akurat.
4. Menentukan metode analisis yang tepat.
5. Menetukan cara penafsiran temuan secara objektif.

Kata kunci dlm kerangka teoritik adalah variabel.


Indikator: sesuatu yang diteliti atau diukur.
Indikator harus diturunkan dari variabel, tetapi bila sesuatu variabel sudah cukup bersifat empiris dan operasional, maka tidak lagi memerlukan indikator untuk variabel tersebut.
Indikator: hasil turunan variabel yang memiliki sifat cukup empiris dan operasional untuk ditransformasikan menjadi data.


Model penelitian
Visualisasi kerangka teoritik penelitian.
Dlm penelitian yg melibatkan dua variabel, peneliti akan mudah membuat model penelitiannya, sebab dua variabel ini secara teoritis mempunyai keterkaitan satu sama lain.
Yang terpenting dari model penelitian adalah penjelasan yang rasional dan ilmiah yg mendasari visualisasi tersebut.


Hipotesis
Jawaban sementara dari peneliti terhadap pertanyaan penelitiannya sendiri.
Hipotesis harus diuji kebenarannya, jika peneliti ingin memberi suatu jawaban (hipotesis) terhadap pertanyaan penelitian harus memiliki alasan yg kuat.
Pengujian hipotesis selalu dilakukan dengan statistik.
Tanpa statistik sebuah penelitian tidak dapat dipertanggungjawabkan validitasnya kecuali penelitian yang bersifat kualitatif yg tidak memerlukan hipotesis.


Metodologi penelitian
Metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti dan menemukan kebenaran ilmiah.
Metodologi penelitian akan mendorong & memaksa seorang peneliti untuk bersikap transparan terhadap peneliti lain.
Peneliti tidak menyembunyikan apapun dari peneliti lain.
Metodologi penelitian  yang terbuka akan memungkinkan peneliti lain mengulangi penelitian yang sama.
Metodologi penelitian berperan sebagai pagar pembatas yang membatasi cakupan penelitian dan berperan sebagai alat untuk menjelaskan semua keterbatasan peneliti dalam penelitiannya.
Metodologi penelitian  dapat merancang manajemen penelitiannya secara baik.


Metodologi penelitian
-Deskriptif
 Penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.

-Observasi
 Penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap obyek penelitian.

-Wawancara
 Penelitian yang datanya dikumpulkan melalui wawancara dengan responden.

-Kajian kepustakaan
 Penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan, koran, dll).

-Eksperimen
 Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara suatu variabel dengan lainnya.

-Survei
 Metode yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utam untuk mengumpulkan data.

-Evaluasi
 Metode dengan menilai sesuatu dengan cara membandingkannya dengan suatu standar.

-Historis
 Metode yang menggantungkan pada data-data yang terdapat di masa lalu.

-Studi kasus
 Tergolong pada penelitian kualitatif, digunakan bila ingin mengkaji suatu fenomena secara mendalam.
 Penemuan dalam studi kasus tidak bisa digenerasikan ke konteks lain.


Populasi: keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya (air, desa, sistem, dokumen, manusia, dll).

Sampel: wakil (populasi).
Jika jumlah sampel sama dengan populasi, maka penelitian ini disebut sensus.
Ukuran sampel dan teknik sampel tergantung pada sifat populasi.
Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel.
Semakin heterogen populasi, semakin besar sampel.
Teknik sampel yang umum, yaitu acak atau random.

Instrumen: alat untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang baik harus valid atau absah (dengan tepat mengukur yang harus diukur) dan terpercaya (hasil pengukuran itu bersifat konsisten).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons